KOTA KEDIRI - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri sangat antusias mendatangi kampus Uniska pada hari Minggu (09/06/2024) sejak pukul 08.00 WIB pagi ini. Mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan tes urine mandiri, agenda rutin tahunan yang diadakan Uniska Kediri, bekerja sama dengan BNN Kota Kediri.
Kegiatan tes urine mandiri bertempat di 3 gedung utama Uniska Kediri yaitu Gedung Kantor Pusat (2 titik), Gedung E (2 titik), dan Gedung Ulul Albab (4 titik).
Kordinator Lapangan Miftahul Khoiriyah, S. Kom., yang juga merupakan Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Kediri
Kegiatan ini melibatkan sebanyak 92 orang yang masuk dalam kepanitian kegiatan ini yang merupakan tim gabungan dari Uniska Kediri ada 59 yang diketuai oleh Nur Rahmanti Ratih, S.E., M.M dan BNN Kota Kediri sebanyak 32 orang.
Rektor Uniska Kediri, Prof.Dr.H.Bambang Yulianto, M.Pd, menyampaikan kegiatan tes urine mandiri sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan Kampus Bersinar Bersih dari Narkoba.
Diawali dengan tes urine mandiri dan dari sinilah bisa dilihat bahwa mahasiswa yang diterima di kampus Uniska, benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Uniska Kediri sudah berkolaborasi dengan BNN Kota Kediri sejak beberapa tahun lalu. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab moral Uniska Kediri untuk turut serta menjaga generasi muda Indonesia agar terbebas dari bahaya narkoba, " ucap Rektor Uniska.
Prof Bambang juga menyampaikan, Uniska berkomitmen untuk membantu pemerintah. Karena merupakan tugas bersama untuk memperkuat anak bangsa agar sehat jasmani dan rohani. Walaupun terlihat sehat jasmaninya, ternyata mengalami ketergantungan terhadap zat aditif. Itu akan sangat berbahaya.
"Uniska Kediri berkomitmen untuk tidak menggunakan, tidak mengedarkan, dan juga membantu menangani penyebarluasan narkoba, " ujarnya.
Rektor Uniska juga sangat berterima kasih kepada BNN Kota Kediri karena selalu bersedia berjalan berdampingan bersama. Uniska kediri untuk mendukung pencegahan penyebaran narkoba di lingkungan kampus
Salah satu peserta tes urine mandiri, Madaffa Salsabila, mahasiswi program studi ilmu Hukum, mendukung dan juga merasa kegiatan semacam ini sangat bagus untuk dilakukan.
"Tes urine ini membantu kita untuk mengetahui mahasiswa mana yang mungkin sudah terjangkit, atau akan baru terjangkit agar bisa segera ditanggulangi, ” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Ubay Umar mahasiswa program studi Peternakan. Saya sangat setuju. Di era sekarang, semua serba bebas. Akses apapun bebas..Pergaulan kita bebas. Nanti takutnya kalau kita terjerumus ke arah yang negatif, mencoba narkotika dan segalanya, nanti akan berdampak pada kita dan generasi yang akan datang. Maka dari itu, saya mendukung sekali dengan tes urine ini agar tidak terjerumus ke arah yang negatif, ” pungkasnya.
Selain mahasiswa, pihak orang tua juga merasa bahwa tes urine mandiri sangat penting untuk dilakukan. Samsul Anas, orang tua dari Surya Duta Al Amien, mahasiswa fakultas Ekonomi, program studi Manajemen, asal Wonorejo, Ngadiluwih, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.
“Alhamdulilah, dengan pelaksanaan tes urine mandiri, kami sebagai orang tua berterima kasih. Jadi, dengan adanya kegiatan seperti ini kami sangat berterima kasih karena secara langsung maupun tidak langsung kami memantau anak kami dengan kondisi keterbatasan kami, ”ungkap Samsul Anas.